Kerja keras Elon Musk selama satu dekade untuk menghadirkan mobil tanpa sopir (automatic vehicle/AV) kini menuai kecaman. – Layanan taksi otomatis (robotaxi) Tesla yang baru diluncurkan di Austin, Texas, memicu penyelidikan dari otoritas keselamatan transportasi AS.
Kerja Keras Elon Musk Selama 10 Tahun Sia-sia, Malah Bawa Musibah – Akibat insiden ini, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) langsung menghubungi Tesla untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut. Investigasi terhadap sistem pengemudian otomatis Tesla, termasuk versi Beta FSD yang sempat menyebabkan kecelakaan fatal, juga masih terus berlangsung. Mengutip laporan CNBC Internasional, Rabu (25/6/2025), robotaxi Tesla yang digunakan adalah SUV Model Y, dengan perangkat lunak pengemudian otomatis terbaru bernama FSD Unsupervised.
Kerja Keras Elon Musk Selama 10 Tahun Sia-sia, Malah Bawa Musibah
Pendahuluan
Elon Musk, sang tokoh di balik revolusi kendaraan listrik dan mobil otonom lewat Tesla, telah mencurahkan 10 tahun dengan dedikasi tinggi pada sistem Full Self‑Driving (FSD) dan Autopilot. Namun sebuah insiden baru-baru ini memaksa National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) turun tangan secara resmi — sebuah pukulan telak terhadap reputasi dan hasil jerih payah bertahun-tahun.
2. Latar Belakang: Pengembangan FSD & Autopilot
-
Investasi jangka panjang: Sejak awal 2010-an, Musk mengarahkan Tesla mengembangkan sistem bantuan mengemudi (ADAS) yang canggih, termasuk Autopilot awal dan lanjutan FSD.
-
Harapan besar vs kenyataan: Autopilot dan FSD kerap digembar-gemborkan sebagai teknologi revolusioner, tetapi penggunaannya dari tingkat Level 2 (supervised) tetap memerlukan pengawasan manusia .
3. Insiden Terbaru: Pendorong Intervensi NHTSA
-
Kejadian FSD fatal: Ada kasus menonjol di Rimrock, Arizona, di mana seorang wanita tua tertabrak maut oleh Tesla yang sedang menjalankan FSD. Insiden ini akibat sinar matahari yang menutupi sensor, sehingga FSD gagal mendeteksi pejalan kaki wionews.com.
-
Berbagai kondisi minim visibilitas: FSD dianggap gagal dalam kondisi seperti kabut, debu, hujan, atau terik matahari — masalah yang berulang dan menonjol di beberapa kecelakaan .
Respon NHTSA: Pengumpulan Data dan Penyidikan
Permintaan Informasi Detil
NHTSA langsung meminta penjelasan lengkap dari Tesla, termasuk:
-
Bagaimana FSD merespons situasi visibilitas rendah?
-
Data kecelakaan dan pelambatan dalam situasi tersebut.
-
Evaluasi efektivitas perbaikan sistem sejak recall Desember 2023 .
Waktu dan Skala Investigasi
-
Tesla diminta menjawab paling lambat 18 Desember, dilanjutkan pengumpulan data tambahan untuk menyelidiki performa Autopilot dan FSD pasca perbaikan recall besar-besaran .
-
Investigasi menyoroti sekitar 2,4 juta unit Tesla yang dilengkapi fitur FSD dan Autopilot aktif .
Sebelumnya: Rekam Jejak Masalah Tesla & NHTSA
| Tahun | Isu & Tindakan NHTSA |
|---|---|
| 2023 | Recall >2 juta kendaraan karena Autopilot |
| 2024 | 467 kecelakaan terkait Autopilot, 13 kematian |
| Awal 2025 | Insiden “phantom braking”, 750+ aduan pengguna |
| Juni 2025 | FSD robotaxi rencana dibahas, NHTSA minta info soal protokol cuaca buruk |
Masalah tersebut menunjukkan pola berulang yang membuat NHTSA terus menerus menaikkan intensitas pengawasan.
Dampak terhadap Tesla dan Elon Musk
-
Reputasi Teknologi Otonom Terguncang
-
Rencana ambisius seperti robotaxi jadi dipertanyakan.
-
Kritik domain hukum dan politis makin tajam .
-
-
Penurunan Kepercayaan Investor dan Konsumen
-
Saham Tesla terguncang setelah NHTSA membuka penyelidikan baru .
-
Pasar mulai meragukan klaim teknologi otonom Tesla.
-
-
Biaya dan Penundaan Peluncuran Robotaxi
-
Launching robotaxi di Austin ditunda, Texas minta izin baru, termasuk emergency plan dan protokol visibilitas rendah .
-
NHTSA minta detail protokol keselamatan real-time dan monitoring truprint .
-
Contoh Data dan Fakta Kunci
-
Insiden fatal Tucson 2023: Memicu recall lebih dari 2 juta unit .
-
467 kecelakaan terkait Autopilot & FSD sejak 2016–2023, 13 di antaranya berujung kematian .
-
750+ aduan phantom braking sejak 2021/22, dengan lebih dari 1.7 juta kendaraan model baru terlibat .
8. Poin Utama untuk SEO & Pembaca
-
Kata kunci utama: Elon Musk, Tesla, FSD, Autopilot, NHTSA, visibilitas rendah, recall Tesla.
-
Subjudul SEO-friendly seperti:
-
“Insight NHTSA: Kelemahan FSD dalam Cuaca Ekstrem”
-
“Dampak Insiden FSD Baru terhadap Peluncuran Robotaxi”
-
“Seberapa Serius Recall Autopilot 2023 Merubah Sistem Tesla?”
-
-
Meta description (untuk web):
Temukan bagaimana insiden terbaru terkait Full Self‑Driving (FSD) Tesla membuat NHTSA turun tangan, membahayakan rencana robotaxi Elon Musk dan pengembangan teknologi otonom selama 10 tahun.
Kesimpulan: Antara Ambisi dan Kenyataan
Setelah 10 tahun berfokus pada kendaraan listrik dan teknologi mengemudi otonom, Elon Musk menghadapi kenyataan pahit: klaim revolusioner Tesla terbentur oleh kenyataan teknis dan regulasi keselamatan.
Insiden FSD terbaru memperlihatkan bahwa sistem belum siap menghadapi berbagai kondisi nyata, terutama visibilitas rendah. Dengan NHTSA yang kini mengumpulkan data, waktu, dan persetujuan, masa depan robotaxi dan strategi mobil otonom Tesla harus melewati evaluasi keamanan yang ketat.
Bagi Tesla, ini lebih dari sekadar technical glitch—ini adalah bagaimana ambisi visioner mereka diperiksa oleh realitas hukum dan keselamatan. Musk kini berada di persimpangan: terus mendorong inovasi teknologi atau memperkuat fondasi keselamatan terlebih dahulu?
Penutup
Kerja keras dekade Elon Musk untuk mewujudkan mobil otonom sedang diuji keras oleh regulasi dan insiden nyata. Apakah ini akan menjadi titik balik positif bagi Tesla—menjadikan mobil otonom lebih aman—atau justru awal dari penurunan kemajuan mereka? Waktu dan hasil investigasi NHTSA akan menjadi kunci.
