Seorang tukang ojek di Bali menjadi buruan polisi karena memperkosa seorang turis asal China, inisial JT. Terungkap pelaku sempat mengancam dan mencekik korban.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan, korban diperkosa usai menonton kembang api di Pantai Nyang Nyang, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (1/1). JT bersama enam temannya meninggalkan lokasi pada pukul 01.20 Wita.
Empat temannya kembali ke tempat tinggalnya di Salt Villa, Desa Ungasan. Sedangkan JT dan dua teman lain masih menunggu pemudi. JT saat itu hendak pulang ke Villa Casa de Kayla, Desa Tumbak Bayuh, Kecamatan Mengwi, Badung.
“Karena korban menginap di vila yang berbeda dengan keenam temannya sehingga korban berjalan kaki mendahului sambil mencoba mencari kendaraan/transport untuk kembali ke tempat menginap di Villa Casa de Kayla, Tumbak Bayuh, Mengwi, Badung,” kata Jansen dalam keterangannya, Selasa (7/1/2024),
Perempuan 33 tahun tersebut lantas melihat ada motor di mana pengemudinya mengenakan jaket dan helm hijau. Hanya saja, korban tidak ingat apakah ada tulisan atau tidak di jaketnya.
Korban kemudian melihat tukang ojek itu menurunkan dua warga asing (WNA). Pelaku lantas berputar balik dan menghampiri JT, melambai dan menunjuk seolah dia menawarkan korban untuk naik motornya.
“Karena korban melihat pengemudi sepeda motor tersebut ramah dengan dua orang penumpang WNA sebelumnya, akhirnya mau naik ke sepeda motor pengemudi tersebut,” terang Jansen.
Mantan Kapolresta Denpasar itu mengungkapkan JT saat naik ke motor pengemudi ojek itu mengatakan ‘I stay at Despacito Loft’. Pengemudi ojek itu pun menjawab ‘ok, ok’ dan berangkat.
Korban Diajak Lewati Daerah Susah Sinyal
Dalam perjalanan, turis China itu tak bisa mengetahui apakah pelaku mengantarkannya sesuai arah atau tidak. Saat mengecek handphone-nya, ternyata tidak ada sinyal. Rupanya, pelaku sengaja membawa korban ke lokasi yang susah dijangkau sinyalnya.
Beberapa saat kemudian, JT merasa jika pengemudi itu tidak menuju ke arah vila tempatnya tinggal. Pengemudi itu mengajak JT ke jalan turunan dan tanjakan yang gelap dan di sekitarnya hanya terdapat semak-semak.
JT sempat mencoba menghubungi temannya bernama Felife saat berada di jalan datar. Namun, pengemudi ojek itu langsung berhenti dan merampas ponsel milik JT menggunakan tangan kirinya. Pengemudi ojek itu lantas menjatuhkan ponsel JT ke jalan.
Diancam Kemudian Dicekik
Pelaku kemudian mengajak korban untuk berhubungan seks. Tak hanya itu, dia juga mengancam korban supaya jangan berteriak.
“Kemudian pelaku menunjukkan kepada pelapor tulisan di HP-nya, yakni ‘i want to have a sex with you, don’t scream (aku ingin melakukan hubungan seks dengan kamu, jangan teriak),” tutur Jansen
Begitu membaca pesan pelaku, korban sebenarnya sudah turun dari motor. Namun, pelaku mengejar dan mencekik leher korban.
JT berusaha melepaskan diri. Hanya saja saat dia membalikkan badan, dirinya terjatuh dalam posisi terduduk.
Sambil mencekik leher korban, pelaku membawanya ke semak-semak dan memerkosanya.“Akibat kejadian tersebut, korban mengalami beberapa luka lecet di sekitar leher dan suara serak akibat dicekik oleh pelaku, luka lecet di kedua tangan, punggung, dan kedua kaki pelapor, serta sakit di bagian vagina korban,” tutur Jansen.
Jansen menegaskan Unit Tindak Pidana Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali masih mengejar pemerkosa turis China itu. Polisi belum dapat memastikan pelaku merupakan ojek pangkalan (opang) atau ojek online (ojol).